Tuesday, June 4, 2013

GILIRAN KITA PASTI TIBA


Hari ini. Selasa 04 juni 2013 pukul 08:00 Wita telah berpulang Ke Rahmatullah Bapak Andi Agus Salim, SE. beliau wafat dirumah sakit di Makassar karena penyakit yang dideritanya cukup parah. Ia meninggalkan satu orang Istri dan dua Anaknya yang masih kecil.
Jujur ketika kabar meninggalnya sampai kepadaku. Aku begitu terkejut seolah tak percaya dengan kabar itu. Namun, teman yang lain meyakinkanku atas kabar itu. Katanya jenazahnya akan tiba di Palopo sekitar pukul 16:00 Wita dengan menggunakan Ambulans.
Kini aku benar-benar yakin bahwa ia telah pergi mendahului kami. Aku masih tak percaya begitu saja, kurasa baru kemarin ia masih bersama kami ikut memperjuangkan aspirasi rakyat terkait dana pendidikan yang dikorupsi oleh oknum pemerintah yang tidak bertanggung jawab, walaupun dia saat itu sudah menyandang gelas sebagai Asisten dosen dikampus STIE Muhammadiyah palopo. Lebih dari itu ia adalah orang pertama yang kukenal ketika pertama kaliku menginjakkan kaki dikota palopo ini. Dia adalah sosok dosen yang mudah akrab dengan Mahasiswanya. Mungkin karena jiwa muda yang masih ada dalam dirinya, terlebih lagi dengan dengan para Aktifis dan juga wartawan banyak yang mengenal beliau.
Ba’da Azhar semua Dosen dan Mahasiswa berkumpul didepan kampus menunggu kedatangan jenazahnya. Ia akan dibawa dirumah mertuanya dan akan dimakamkan esok pukul 09:00 pagi.
Raut kesedihan terpancar jelas dari wajah Mahasiswa. Bahkan ada beberapa mahasiswa dan Staf STIEM meneteskan air mata karena tak mampu menahan kesedihan ketika mobil jenazah memasuki pekarangan dan digiring untuk mengitari halaman kampus baru kemudian keluar dilanjutkan kerumah duka.
Dirumah duka banyak sanak keluarga, handai taulan dan beberapa anggota Pecinta Alam dan masih banyak lagi para sahabat yang telah lama bersahabat dengan Almarhum. Berbondong-bondong yang hadir bergantian masuk kedalam rumah untuk melihat Almarhum untuk yang terakhir kalinya.
Aku dan bersama teman-teman mahasiswa yang lain pun menyempatkan diri untuk melihat jenazah beliau. Tak kuasa aku memandangnya, ia masih terbilang muda. Tapi Allah telah memanggilnya.
Kuselipkan do’a untuk ketentraman beliau. Semoga Allah merahmatinya dan memaafkan segala dosa yang pernah ia lakukan.
Sahabatku sekalian…
Sadarkah anda bahwa kita pun akan menyusulnya. Kematian yang kita takutkan akan menghampiri kita suatu saat nanti tanpa kita tahu kapan dan bagaimana ajal akan menyemput tubuh yang hina ini.
Renungkanlah sahabat sekalian…
Berapa banyak dosa yang telah kita lakukan, berapa banyak orang yang tersakiti hatinya karena ulah kita, berapa banyak waktu yang kita sia-siakan hanya untuk kesenangan dunia yang hanya sementara ini.
Sahabatku yang saya cintai karena Allah…
kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya. Jika masih ada waktu sebelum ajal tiba cobalah untuk bertaubat kepada Allah. Jangan tunggu sampai Allah benar-benar memeberikan ketetapan-Nya kepadamu. Jika itu sampai terjadi, tak ada lagi harapan untuk anda dapat bertaubat. Karena Allah tak lagi menerima taubat hambanya ketika nyawa telah sampai pada tenggorokannya.
Seorang ulama besar bernama K.H Ahmad Dahlan Pernah Berkata:
“ Maut adalah suatu bahaya yang besar, tetapi lupa kepada maut adalah bahaya yang lebih besar. Maka bersiap-siaplah menghadapi maut dengan menyelesaikan urusanmu dengan Allah dan urusanmu dengan manusia.”
Semoga bermanfaat…
Fastabiqul Khairat….

No comments:

Post a Comment