Monday, June 24, 2013

Berlayar Menuju Pulau Abadi



Hidup adalah pilihan. Kata itulah yang slalu kita dengar dan memang telah menjadi sebuah kata yang hidup dalam kehidupan. Salah memilih jalan hidup adalah kesalahan yang akan berakibat fatal bagi diri sendiri, kita pasti akan menyesalinya, didunia dan diakhirat jika tak sempat bertaubat.
Aku teringat dengan sebuah ceramah tentang perumpanaan hidup yang dibawakan oleh ayahanda KH. Bashori Kastam pada saat membawakan ceramah ta’ziah dirumah Almarhum Bapak Andi Agus Salim, SE yang meninggal dunia sekitar tiga minggu yang lalu.
Beliau mengatakan bahwa hidup didunia ini seumpama kita sedang berada didalam sebuah bahtera yang berlayar menuju pulau abadi. Bahtera tersebut perumpanaan alam sebelum kehidupan dan alam sesudah kematian. Sebelum bahtera tersebut menuju kepulau abadi, ia harus singga disebuah pulau yang bernama pulau harapan (DUNIA). Disanalah segalanya yang akan menentukan apakah kita akan hidup bahagia atau senggsara dipulau abadi nantinya.
Sang nahkoda memerintahkan semua manusia untuk turun dan segera mencari bekal (Amal) sebanyak-banyaknya untuk kelancaran perjalanan selanjutnya. Dengan janji barangsiapa yang mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya akan diberikan tempat yang baik didalam bahtera, namun jika sebaliknya, maka akan diberikan tempat yang buruk didalam bahtera.
“turunlah kalian untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya dipulau harapan. Ingat, pulau itu sangat indah, namun keindahannya adalah tipuan belaka, jangan sampai kalian terlena dan lupa untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Aku berikan kalian waktu sampai kalian dipanggil kembali menuju bahtera ini. ingat, hanya dengan bekal yang banyak manusia akan bahagia dipulau abadi”
Semua manusia pun berbondong-bondong menuju pulau harapan. Disana mereka hidup dan mulai mencari perbekalan sebanyak-banyaknya untuk kemudian digunakan sebagai bekal menuju pulau abadi. Namun ternyata memang benar, Keindahan pulau harapan telah menyihir banyak manusia sehingga lupa bahwa bahtera akan segera memanggil (Kematian).
Satu-persatu mereka dipanggil menuju bahtera. Dari sekian banyak manusia hanya sedikit yang berhasil mengumpulkan perbekalan yang banyak. Kebanyakan dari mereka telah terlena dengan keindahan pulau harapan dan melupakan keindahan pulau abadi (Akhirat).
Itulah perumpamaan hidup yang memang telah terjadi didunia. Saat ini manusia lebih mementingkan kehidupan dunia dari pada kebahagiaan diakhirat, manusia telah banyak yang tertipu dengan keindahan dunia dan melupakan keindahan akhirat. Mereka tahu bahwa bumi hanya sementara, mereka pun tahu bahwa bumi ini sudah tua dan sebentar lagi akan binasa. Namun entah mengapa seakan-akan manusia terlupakan dengan itu semua.
Semua akan terjawab dengan kesadaran kita terhadap keberadaan iblis. Iblis adalah makhluk yang benar-benar membenci orang yang istiqomah dijalan Allah dan menyayangi orang yang kufur atas nikmat Allah, iblis memang telah berikrar akan senantiasa mengajak manusia untuk selalu berbuat dosa kepada Allah. Untuk itu jangan heran jika manusia benar-benar sudah lupa akan bahtera dan pulau abadi. Itu semua karena iblis telah menunggangi dirinya…
Fastabiqul Khairat..

Sunday, June 23, 2013

Mimpi Meraih Mimpi


Mungkin suatu hari ketika aku telah meraih mimpiku, akan aku kabarkan kabar gembira ini kepada semua kerabat dekatku. Para sahabat, teman seperjuangan, keluarga dan kedua orang tua yang telah merawat dan membesarkanku. Aku tak dapat membayangkan betapa bahagianya mereka semua ketika aku telah menceritakan bagaimana kehidupanku hingga mimpiku nanti akhirnya terwujud.
Aku rasa tak sabar menunggu masa itu tiba, aku benar-benar optimis bahwa kisahku pasti akan menuai kebahagiaan. Bukan berarti mendahului takdir dan ketentuan sang Ilahi Rabbi. Tapi keyakinan adalah hal yang utama yang akan membawa manusia pada kebahagiaan dan keselamatan, bukankah itu yang selalu diajarkan kepada kita.
Orang tak akan mungkin mendapatkan Surga Allah ketika dia tidak yakin bahwa Allahlah yang telah menciptakan seluruh yang ada dilangit dan dibumi, seperti itulah keyakinan pada suatu mimpi. Namun, hanya sebatas meyakini tanpa adanya aktualisasi juga merupakan hal yang sia-sia. Manusia pun tak akan dapat meraih surga Allah ketika dia hanya sebatas meyakini tanpa adanya aktualisasi diri semisal beridah kepada-Nya dengan menaati segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya.
Insya Allah dengan keyakinan dan tekat yang bulat semua impian dan harapan akan menjadi kenyataan, tentunya dengan kesabaran yang besar karena setiap apa yang kita jalani pasti selalu ada masalah yang timbul silih berganti sebagai ujian yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Jalanku menuju kebahagiaan adalah jalan yang telah digarikan oleh Allah SWT. dengan banyak berdo’a dan tetap bertawakkal adalah jalan yang paling baik untuk ditempuh. Tak ada jalan lain kecuali jalan kebenaran, mungkin ada jalan lain selain jalan Allah, tapi saya yakin jalan lain itu adalah jalan yang sesat lagi menyesatkan. Aku tak ingin mengambil jalan yang salah karena aku tak ingin menyesal dikemudian hari.
Keinginan untuk bahagia adalah dambaan setiap manusia, tak ada manusia yang ingin hidupnya sengsara, bahkan hewanpun saya rasa tak ada yang ingin hidup sengsara. Namun beginilah hidup, ketika kita tidak mampu bersaing, maka kita akan tersingkir dengan sendirinya. Hanya pemenanglah yang akan menikmati kebahagiaan hidup. Naluri seorang manusia memang untuk menjadi pemenang, karena ia terlahir dari kemenangan kecil satu sel sperma. 

Sahabat….

Teruslah bermimpi. Karena mimpi adalah sebuah motivasi. Namun jangan terlena dengan keindahan mimpi, segeralah bangun untuk menggenggam mimpimu..

Fastabiqul Khairat.

Tuesday, June 4, 2013

GILIRAN KITA PASTI TIBA


Hari ini. Selasa 04 juni 2013 pukul 08:00 Wita telah berpulang Ke Rahmatullah Bapak Andi Agus Salim, SE. beliau wafat dirumah sakit di Makassar karena penyakit yang dideritanya cukup parah. Ia meninggalkan satu orang Istri dan dua Anaknya yang masih kecil.
Jujur ketika kabar meninggalnya sampai kepadaku. Aku begitu terkejut seolah tak percaya dengan kabar itu. Namun, teman yang lain meyakinkanku atas kabar itu. Katanya jenazahnya akan tiba di Palopo sekitar pukul 16:00 Wita dengan menggunakan Ambulans.
Kini aku benar-benar yakin bahwa ia telah pergi mendahului kami. Aku masih tak percaya begitu saja, kurasa baru kemarin ia masih bersama kami ikut memperjuangkan aspirasi rakyat terkait dana pendidikan yang dikorupsi oleh oknum pemerintah yang tidak bertanggung jawab, walaupun dia saat itu sudah menyandang gelas sebagai Asisten dosen dikampus STIE Muhammadiyah palopo. Lebih dari itu ia adalah orang pertama yang kukenal ketika pertama kaliku menginjakkan kaki dikota palopo ini. Dia adalah sosok dosen yang mudah akrab dengan Mahasiswanya. Mungkin karena jiwa muda yang masih ada dalam dirinya, terlebih lagi dengan dengan para Aktifis dan juga wartawan banyak yang mengenal beliau.
Ba’da Azhar semua Dosen dan Mahasiswa berkumpul didepan kampus menunggu kedatangan jenazahnya. Ia akan dibawa dirumah mertuanya dan akan dimakamkan esok pukul 09:00 pagi.
Raut kesedihan terpancar jelas dari wajah Mahasiswa. Bahkan ada beberapa mahasiswa dan Staf STIEM meneteskan air mata karena tak mampu menahan kesedihan ketika mobil jenazah memasuki pekarangan dan digiring untuk mengitari halaman kampus baru kemudian keluar dilanjutkan kerumah duka.
Dirumah duka banyak sanak keluarga, handai taulan dan beberapa anggota Pecinta Alam dan masih banyak lagi para sahabat yang telah lama bersahabat dengan Almarhum. Berbondong-bondong yang hadir bergantian masuk kedalam rumah untuk melihat Almarhum untuk yang terakhir kalinya.
Aku dan bersama teman-teman mahasiswa yang lain pun menyempatkan diri untuk melihat jenazah beliau. Tak kuasa aku memandangnya, ia masih terbilang muda. Tapi Allah telah memanggilnya.
Kuselipkan do’a untuk ketentraman beliau. Semoga Allah merahmatinya dan memaafkan segala dosa yang pernah ia lakukan.
Sahabatku sekalian…
Sadarkah anda bahwa kita pun akan menyusulnya. Kematian yang kita takutkan akan menghampiri kita suatu saat nanti tanpa kita tahu kapan dan bagaimana ajal akan menyemput tubuh yang hina ini.
Renungkanlah sahabat sekalian…
Berapa banyak dosa yang telah kita lakukan, berapa banyak orang yang tersakiti hatinya karena ulah kita, berapa banyak waktu yang kita sia-siakan hanya untuk kesenangan dunia yang hanya sementara ini.
Sahabatku yang saya cintai karena Allah…
kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya. Jika masih ada waktu sebelum ajal tiba cobalah untuk bertaubat kepada Allah. Jangan tunggu sampai Allah benar-benar memeberikan ketetapan-Nya kepadamu. Jika itu sampai terjadi, tak ada lagi harapan untuk anda dapat bertaubat. Karena Allah tak lagi menerima taubat hambanya ketika nyawa telah sampai pada tenggorokannya.
Seorang ulama besar bernama K.H Ahmad Dahlan Pernah Berkata:
“ Maut adalah suatu bahaya yang besar, tetapi lupa kepada maut adalah bahaya yang lebih besar. Maka bersiap-siaplah menghadapi maut dengan menyelesaikan urusanmu dengan Allah dan urusanmu dengan manusia.”
Semoga bermanfaat…
Fastabiqul Khairat….