Hidup adalah pilihan. Kata itulah yang slalu kita dengar dan
memang telah menjadi sebuah kata yang hidup dalam kehidupan. Salah memilih
jalan hidup adalah kesalahan yang akan berakibat fatal bagi diri sendiri, kita
pasti akan menyesalinya, didunia dan diakhirat jika tak sempat bertaubat.
Aku teringat dengan sebuah ceramah tentang perumpanaan hidup
yang dibawakan oleh ayahanda KH. Bashori Kastam pada saat membawakan ceramah
ta’ziah dirumah Almarhum Bapak Andi Agus Salim, SE yang meninggal dunia sekitar
tiga minggu yang lalu.
Beliau mengatakan bahwa hidup didunia ini seumpama kita
sedang berada didalam sebuah bahtera yang berlayar menuju pulau abadi. Bahtera
tersebut perumpanaan alam sebelum kehidupan dan alam sesudah kematian. Sebelum
bahtera tersebut menuju kepulau abadi, ia harus singga disebuah pulau yang bernama
pulau harapan (DUNIA). Disanalah segalanya yang akan menentukan apakah kita
akan hidup bahagia atau senggsara dipulau abadi nantinya.
Sang nahkoda memerintahkan semua manusia untuk turun dan
segera mencari bekal (Amal) sebanyak-banyaknya untuk kelancaran perjalanan
selanjutnya. Dengan janji barangsiapa yang mengumpulkan bekal
sebanyak-banyaknya akan diberikan tempat yang baik didalam bahtera, namun jika
sebaliknya, maka akan diberikan tempat yang buruk didalam bahtera.
“turunlah kalian untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya
dipulau harapan. Ingat, pulau itu sangat indah, namun keindahannya adalah
tipuan belaka, jangan sampai kalian terlena dan lupa untuk mengumpulkan bekal
sebanyak-banyaknya. Aku berikan kalian waktu sampai kalian dipanggil kembali menuju
bahtera ini. ingat, hanya dengan bekal yang banyak manusia akan bahagia dipulau
abadi”
Semua manusia pun berbondong-bondong menuju pulau harapan.
Disana mereka hidup dan mulai mencari perbekalan sebanyak-banyaknya untuk
kemudian digunakan sebagai bekal menuju pulau abadi. Namun ternyata memang
benar, Keindahan pulau harapan telah menyihir banyak manusia sehingga lupa
bahwa bahtera akan segera memanggil (Kematian).
Satu-persatu mereka dipanggil menuju bahtera. Dari sekian
banyak manusia hanya sedikit yang berhasil mengumpulkan perbekalan yang banyak.
Kebanyakan dari mereka telah terlena dengan keindahan pulau harapan dan
melupakan keindahan pulau abadi (Akhirat).
Itulah perumpamaan hidup yang memang telah terjadi didunia. Saat
ini manusia lebih mementingkan kehidupan dunia dari pada kebahagiaan diakhirat,
manusia telah banyak yang tertipu dengan keindahan dunia dan melupakan
keindahan akhirat. Mereka tahu bahwa bumi hanya sementara, mereka pun tahu bahwa
bumi ini sudah tua dan sebentar lagi akan binasa. Namun entah mengapa
seakan-akan manusia terlupakan dengan itu semua.
Semua akan terjawab dengan kesadaran kita terhadap
keberadaan iblis. Iblis adalah makhluk yang benar-benar membenci orang yang
istiqomah dijalan Allah dan menyayangi orang yang kufur atas nikmat Allah,
iblis memang telah berikrar akan senantiasa mengajak manusia untuk selalu
berbuat dosa kepada Allah. Untuk itu jangan heran jika manusia benar-benar
sudah lupa akan bahtera dan pulau abadi. Itu semua karena iblis telah
menunggangi dirinya…
Fastabiqul Khairat..