Buku Pacaran Pembodohan & Kebohongan terbitan Kaifa Publishing |
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian Alam yang
dengan Rahmat-Nya mengilhamkan kepada penulis untuk mulai berdakwah
melalui media seperti buku yang akan kita bahas pada kesempatan kali
ini. Salam Shalawat kepada Junjungan Kita Nabi Muhammad SAW. Nabi yang
telah Allah utus kepermukaan bumi ini untuk menyerukan ajaran Tauhid dan
mengajarkan kepada semua umatnya bagaiamana seharusnya mengarungi hidup
ini dengan baik dan benar.
Faktor utama dalam menulis Buku
Pacaran Pembodohan dan Kebohongan ini adalah lahirnya sedikit sikap
kritis penulis terhadap hal-hal yang berbau maksiat yang telah banyak
menjerumuskan manusia pada perbuatan zina yang sangat dilarang oleh
Allah swt. Adapun faktor lainnya tak lain karena pengalaman yang pernah
penulis alami yang kemudian memunculkan niat dan tujuan untuk berdakwah,
menyampaikan melalui tulisan sekaligus mengajak kepada pembaca untuk
segera meninggalkan praktek pacaran yang telah kita pahami bersama
sangat berpotensi untuk merusak muda-mudi.
Dalam penulisan buku
ini, tentunya penulis menyadari dengan sepenuh hati dan membuat penulis
harus banyak-banyak mengucapkan Istighfar memohon ampun kepada Allah
atas apa yang penulis lakukan ini. penulis menyadari akan ada dua
potensi yang akan penulis terima akibat buku ini. Yang pertama adalah
potensi dosa, dan yang kedua tentunya potensi amal Jariah.
Potensi dosa yang penulis maksudkan adalah Muatan judul dan isi yang
bisa saja menjadi boomerang untuk penulis. Menulis buku dengan judul
seperti ini tentunya akan menimbulkan pertanyaan apa penulisnya orang
yang tidak pernah berpacaran? atau apakah penulisnya orang yang tidak
berpacaran? tentunya pertanyaan ini akan penulis jawab dengan jujur
sejujur-jujurnya.
Yah… penulis akui bahwa penulis adalah juga
manusia biasa yang tak pernah lepas dari dosa. Persoalan pacaran adalah
persoalan yang bukan lagi menjadi hal yang tabu bagi kalangan masyarakat
Indonesia, Apalagi dunia. Jika ditanya apa penulis tidak pernah
berpacaran? tentu penulis akan menjawab pernah, dan saat ini, penulis
menyadari itu adalah dosa besar yang pernah penulis lakukan dalam hidup,
dan apakah sekarang penulis tidak berpacaran? tentu saja penulis akan
menjawab tidak? Tapi apakah para pembaca akan percaya? Tentu mustahil
para pembaca akan mempercayainya.
Penulis hanya bisa mengatakan, jika
saat ini penulis berpacaran, maka akan ada dua hal besar yang merugikan
akan penulis terima dari Allah. Yang pertama adalah dosa pacaran itu
sendiri, dan yang kedua adalah kebencian dari Allah karena menegatifkan
pacaran, namun kemudian penulis sendiri yang melakukannya. Kata lainnya
adalah seperti firman Allah dalam Al-Qur’an. “Kabura maktan Indallahi
antakulu ma lataf alun” Amat besar kebencian di sisi Allah apabila kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat.
Para pembaca semoga dapat
mengerti bahwa apa yang pernah terjadi kepada kita dimasa lampau baik
itu keburukan maupun kebaikan akan menjadi sejarah dan pengalaman yang
kemudian dapat mengajarkan kepada kita dimasa akan datang. Masalah kita
pernah berbuat buruk dimasa lalu, tentunya kita harus bijak
menyikapinya. Tak ada manusia di dunia ini yang tak pernah melakukan
kesalahan, yang salah adalah jika manusia terus melakukan kesalahan
tanpa ada niat untuk memperbaiki kesalahannya.
Kemudian, tentunya
potensi amal adalah apabila buku ini bisa memberikan manfaat kepada
penulis itu sendiri dan para pembaca sekalian. Intinya bahwa buku ini
terlahir dari cita-cita dan tujuan dakwah. Semoga tercerahkan.
Billahi fi sabilil haq, fastabiqul khairat.
Assalamualaikum Wr. Wb
Muh Andi Sugandi