Komitmen ber
Islam adalah merupakan bentuk pengejawantahan terhadap ikrar setia seorang
muslim. Muslim yang taat pastilah senantiasa menjadikan setiap kata-katanya
sesuai dengan apa yang menjadi perbuatannya. Kata-kata tidaklah akan memiliki
makna ketika tak disandingkan dengan perbuatan. Firman Allah Swt :
Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Qur’an surah As-Saff 61:3
dari ayat
diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sesungguhnya orang yang mengatakan
sesuatu perkara, namun ia sendiri tak melakukan apa yang ia katakan maka
sungguh Allah benar-benar membencinya. Sebagai contoh, seorang ayah yang
menyuruh anaknya untuk selalu mengerjakan shalat dan mengaji namun ia tak
melakukannya. Dalam hal ini patutlah sang orang tua kita acungkan jempol karena
mendidik anaknya untuk rajin melaksanakan hal yang diperintahkan oleh agama,
namun kita tak mengkin dapat membenarkannya karena ia menyampaikan tanpa
memberikan contoh kepada anaknya. Dikatakan dalam ilmu psikologi bahwa anak
usia dini adalah anak yang memiliki sifat peniru yang ulung, jika ia
diperintahkan untuk mengerjakan shalat tanpa melihat orang tuanya melakukan hal
yang sama, secara naluriah anak pun akan menolak karena ia tak melihat kedua
orang tuanya melakukan hal yang sama. Itulah mengapa pentingnya perkataan harus
slalu disandingkan dengan perbuatan.
Ikrar syahadat
Tauhid yang telah diucapkan patutlah menjadi motivasi bagi seorang muslim untuk
terus taat kepada perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada
dasarnya ketaatan kepada Allah bukanlah sebuah pilihan. Tepatnya taat kepada
Allah adalah sebuah konsekuensi terhadap makna syahadat Tauhid yang telah
diucapkan oleh manusia.
Banyak manusia
saat ini tak lagi peduli dengan kehidupan beragama, terkadang mereka rela
meninggalkan segala bentuk ibadahnya kepada Tuhan, entah apa yang terjadi,
mungkinkah ia belum mengetahui tentang pentingnya beribadah kepada Allah atau
bahkan mereka hanya menganggap ibadah hanya sebatas ritual semata yang tidak
memiliki makna.
Sungguh dunia telah banyak dikotori oleh
pemikiran-pemikiran barat yang lebih mengagung–agungkan kehidupan bebes (Free).
Untuk itu bagi kaum intelektual patutlah kita untuk selalu menjaga perkataan,
jangan sampai apa yang kita ucapkan tidak sesuai dengan perbuatan kita. Jika itu
terjadi, maka perkataan kita akan berbalik menyerang kita yang mengucapkannya. Apa
yang telah diucapkan tidak dapat ditarik kembali. Ucapan yang telah diucapkan
akan menjadi konsumsi orang yang mendengarkannya.
Fastabiqul Khairat…