Tuesday, July 2, 2013

Pentingnya Perkataan Disandingkan Dengan Perbuatan



Komitmen ber Islam adalah merupakan bentuk pengejawantahan terhadap ikrar setia seorang muslim. Muslim yang taat pastilah senantiasa menjadikan setiap kata-katanya sesuai dengan apa yang menjadi perbuatannya. Kata-kata tidaklah akan memiliki makna ketika tak disandingkan dengan perbuatan. Firman Allah Swt :



 Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Qur’an surah As-Saff 61:3
dari ayat diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa sesungguhnya orang yang mengatakan sesuatu perkara, namun ia sendiri tak melakukan apa yang ia katakan maka sungguh Allah benar-benar membencinya. Sebagai contoh, seorang ayah yang menyuruh anaknya untuk selalu mengerjakan shalat dan mengaji namun ia tak melakukannya. Dalam hal ini patutlah sang orang tua kita acungkan jempol karena mendidik anaknya untuk rajin melaksanakan hal yang diperintahkan oleh agama, namun kita tak mengkin dapat membenarkannya karena ia menyampaikan tanpa memberikan contoh kepada anaknya. Dikatakan dalam ilmu psikologi bahwa anak usia dini adalah anak yang memiliki sifat peniru yang ulung, jika ia diperintahkan untuk mengerjakan shalat tanpa melihat orang tuanya melakukan hal yang sama, secara naluriah anak pun akan menolak karena ia tak melihat kedua orang tuanya melakukan hal yang sama. Itulah mengapa pentingnya perkataan harus slalu disandingkan dengan perbuatan.
Ikrar syahadat Tauhid yang telah diucapkan patutlah menjadi motivasi bagi seorang muslim untuk terus taat kepada perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena pada dasarnya ketaatan kepada Allah bukanlah sebuah pilihan. Tepatnya taat kepada Allah adalah sebuah konsekuensi terhadap makna syahadat Tauhid yang telah diucapkan oleh manusia.

Banyak manusia saat ini tak lagi peduli dengan kehidupan beragama, terkadang mereka rela meninggalkan segala bentuk ibadahnya kepada Tuhan, entah apa yang terjadi, mungkinkah ia belum mengetahui tentang pentingnya beribadah kepada Allah atau bahkan mereka hanya menganggap ibadah hanya sebatas ritual semata yang tidak memiliki makna.
Sungguh dunia telah banyak dikotori oleh pemikiran-pemikiran barat yang lebih mengagung–agungkan kehidupan bebes (Free). Untuk itu bagi kaum intelektual patutlah kita untuk selalu menjaga perkataan, jangan sampai apa yang kita ucapkan tidak sesuai dengan perbuatan kita. Jika itu terjadi, maka perkataan kita akan berbalik menyerang kita yang mengucapkannya. Apa yang telah diucapkan tidak dapat ditarik kembali. Ucapan yang telah diucapkan akan menjadi konsumsi orang yang mendengarkannya.

Fastabiqul Khairat…