Friday, July 13, 2018

SAJAK MALAM || Separation Anxiety

My Quote

Bersama hembusan angin yang semakin dingin dibawah langit malam yang cerah. Aku tahu ragaku terpenjara, tapi kupastikan angan terbang melintasi cakrawala, disini banyak kenangan yang tercipta. Kesedihan, kebahagiaan cinta dan kasih sayang tercipta berpadu menjadi sebuah kisah yang tak akan pernah terlupakan, terkenang dalam memori ingatan. Satu persatu menghilang, pergi meninggalkan. Yang terlupa adalah yang tak berkesan. Banyak, banyak sekali, tapi yang berkesan jauh lebih banyak.

Aku tahu perpisahan itu. Ada yang terelakan namun ada pula yang tak mampu untuk direlakan. Memang pepatah mengatakan “Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan” bagiku tidak sepenuhnya benar. Mengapa tidak pertemuan itu menjadi jalan kebersamaan. Bertemu denganmu, lalu Bersama denganmu, kalaupun akhirnya ada perpisahan, takdir kematian mungkin logis untuk diterima, itu bisa diterima dengan baik. Namun jika kepergian hanya karena sebab lain yang bukan karena kematian, pastilah tak akan mudah untuk dilepaskan.

Rasanya semua orang bahagia menanti kedatangan, dan semua orang khawatir dengan kepergian. Kadang waktu memberi tahu bahwa perpisahan akan segera tiba, ada pula yang tak disangkakan kepergiannya. Rasanya lebih baik kepergian itu datang diwaktu yang tak disangkakan, ketimbang tahu kapan kepergian akan terjadi. Sebab waktu sebelum kepergian adalah waktu yang rumit dan sulit untuk dijalani. Menanti waktu yang semakin dekat dengan kepergian yang tak terjamin apakah akan ada pertemuan kembali, itu sungguh menyedihkan.

Tenaga terkuras memikirkan hal apa yang layak untuk dilakukan, hal apa yang akan menjadikan pertemuan setelah perpisahan ini menjadi kenangan manis yang menggembirakan. Bosan, marah dan prustasi. Cukuplah. Itu sudah cukup untuk menggambarkan keadaan, meski wajah masih mampu menghadirkan senyuman, tapi hati sungguh tak terbayangkan.

Apa lagi yang terfikirkan? semuanya pasti tentang waktu perpisahan. Siapakah yang pantas disalahkan? Perpisahan ataukah pertemuan? Tidak. Bukan keduanya, yang salah adalah kepastian. Kepastian apa yang didapatkan disaat pertemuan, dan kepastian apa yang didapatkan disaat perpisahan.

Dan kepastian itu adalah dirimu, apa yang kau lakukan untuk memastikan bahwa pertemuan ini menjadi modal untuk kebersamaan, atau apa yang telah engkau pastikan sehingga pertemuan tidak hanya sekedar pertemuan biasa yang tiada makna dan keindahannya. Dan mengapa tak kau pastikan bahwa perpisahan itu mudah karena memang tak ada yang berkesan. Tapi aku yakin, seemuanya berkesan, karena itulah engkau berat untuk melepaskan.

Palopo, 12 Juli 2018

No comments:

Post a Comment